Postingan

MAKAM SAYYID HUSAIN

Gambar
Makam Sayyid Husain Putra Maulana Malik Ibrahim ( Sunan Gresik ) Kedawang Mojokerto Menurut Mbah Kyai Husain ( saya sempat bertanya lansung ) Sayyid Husain yg makamnya terletak di Depan Masjid Ar Rohim Dusun Kedawung Desa Kedawang Kec Sooko Mojokerto adalah putra Maulana Malik Ibrahim dan juga Kakek Buyut Mbah Kyai Husain Karangnongko Mojokerto. Sayyid Husain diperkirakan berada di kedawang sekitar tahun 1300 - 1400 M, didaerah ini dulunya tempat belajarnya para pangeran majapahit, dan termasuk daerah perdikan ( bebas pajak ), masih menurut Mbah Kyai Husain, istri dari Mbah Sayyid Husain adalah wanita yg sakti mandraguna, yg bernama Nyai Dewi masih keturunan Panjalu,  kalau ada perang Nyai Dewi ini yg berangkat menuju medan laga, sedang Sayyid Husain di minta tetap di padepokan mengajar para santri. Kalau menurut catatan kerajaan kelantan malaysia, Sayyid Husain ini putra sayyid Ibrahim al hadrami ( saudara maulana malik ibrahim putra dari syaikh jumadil kubro beda ibu ), kalau dari ja

MBAH KYAI DJALIL MENGAJARI SALAH SATU PUTRANYA

Salah satu keistimewaan Mbah Kyai Djalil didalam mengajar, yaitu beliau bisa menyesuaikan pelajaran dengan keadaan orang yang diajarnya, seperti yang di alami salah satu putra beliau yang di ceritakan kepadaku. Mbah Kyai Djalil suatu waktu dawuh kepadanya " Abah e iki seumpama berjalan pergi ke suatu tempat, selalu berdzikir Allah...Allah....dan kalau abah e lupa, maka akan ku ulang, kembali ke tempat dimana aku lupa tadi." Begitulah cara Mbah Kyai Djalil melatih kedisiplinan kepada putranya. Dan putra beliau juga bercerita kepadaku, ada kebiasan yang selalu di ingatnya, yaitu sering di setiap pagi abah e beli roti goreng yang lewat di depan pondok. Mbah Kyai Djalil memang suka makan roti goreng.

GUS DAVID

Gambar
Sedikit Kenangan Dg Gus David Pada hari kamis malam kemarin lusa, tidak tahu ada apa, hati ini pingin sekali ke tulungagung, pingin menelusuri jejak-jejak tapak kaki para guru, ngalap berkah, hati berkata ah....besok habis subuh aja berangkat ke tulungagung. Tapi sehabis subuh sudah lupa dan ketiduran, paginya makin lupa karena sudah disibukkan dg urusan duniawi. Dan sekitar jam 09.30 ada pesan WA yg mengabarkan kalau gus david meninggal dunia. Ya Allah....aku teringat lansung dg kejadian beberapa tahun yg lalu, yakni diwaktu meninggalnya Mbah Kyai Djalil abah beliau. Gus Adib Muhammad Maidumi atau lebih akrab dipanggil Gus David setahuku adalah sosok yg sangat hormat kepada kakak-kakaknya yg lebih tua, dan sangat penyayang kepada adik-adiknya, lebih - lebih sangat andap asor kepada para saudaranya dari Ibu Nyai zahroh.  Sesibuk apapun kalau ada kakaknya yg perlu dengannya, maka dengan serta merta beliau hadir memenuhi keperluan kakaknya tsb. Pernah aku jagongan ngopi dg Gus Faris, dis

PERTAMA KALI BERTEMU MBAH KYAI ABDUL DJALIL MUSTAQIM

PERTAMAKALI BERTEMU MBAH KYAI ABDUL DJALIL Dulu sewaktu mondok di Jombang, nama Mbah Kyai Abdul Djalil sering jadi perbincangan di kalangan santri, banyak yang penasaran dan ingin sekali bisa sowan dan bertemu dengan beliau, termasuk juga diriku. Dan sudah jadi rahasia umum, kalau sowan kepada beliau sulit sekali untuk bertemu dengan bertatap muka, karena banyaknya tamu dan waktu beliau yg padat. Aku akhirnya mengutarakan niatku untuk sowan beliau kepada gus tajuddin putra Kyai Muslim ( guru ngajinya Mbah Kyai Djalil ). " Iya kang, besok kalau Kyai Imron Jamil ngaji rutinan ke Tulungagung, kita nunut dan ikut kesana, " jawabnya kepadaku. Dan beberapa hari kemudian, kita akhirnya nunut Kyai Imron ngaji ke Tulungagung, dan sesampai didepan pondok PETA, Gus Tajuddin turun dan pamit mau pulang ( rumahnya dulu berada didepan pondok PETA ) " aku pulang dulu kang, sampeyan ikut ngaji saja bersama Kyai Imron. " ucapnya. Aku memasang mimik keberatan, karena aku pingin sowan

IBU NYAI ROHMAH

 IBU NYAI ROHMAH Saya pribadi sebenarnya punya kenangan yang tidak bisa terlupakan dengan beliau Ibu Nyai Rohmah, saya simpan rapat kenangan ini, karena kalau di ungkapkan membuat saya jadi malu. Dan dalam kesempatan ini saya ceritakan sedikit kenangan itu walau membuka aib diriku sendiri tapi biarlah, mudah-mudahan menjadi jariyah buat beliau Ibu Nyai Rohmah. Aku sewaktu masih mondok di Jombang sangat akrab dengan putra beliau yakni Gus Jabbar, setiap Gus Jabbar beli buku, aku selalu di panggil dan di ajak membahas isi buku yg beliau beli. Tidak itu saja, setiap Gus Jabbar beli kaset musik klasik aku juga di ajak membahas musik klasik. Aku jadi kenal siapa bethoven, mozart dll, aku jadi tahu dan sedikit mengerti tentang musik klasik karena beliau. Aku bebas dolan ke ndalem Gus Jabbar karena ibu beliau yakni Ibu Nyai Rohmah datang mengunjungi Gus Jabbar cuma di pagi dan sore hari, Ibu Nyai Rohmah semenjak di tinggal oleh Gus Hubbi menghadap sang Kholiq, sering mengahabiskan waktunya di

Mbah Kyai Hasan

 Mbah Kyai Hasan ( menangis bercerita tentang adzan ) Beberapa tahun yang lalu aku dan kawan - kawan sesama santri memang niat sowan ke Mbah Kyai Husain dan Mbah Kyai Hasan ( saudara kandung Mbah Kyai Husain ) yang rumahnya disebelah ndalem Mbah Kyai Husain. " Assalamu 'alaikum..." ucap kami kepada beliau yang waktu itu sedang duduk bersila didepan rumah beliau. " wa alaikum salam....nak kalian keliru, disini bukan ndalem Kyai Husain..." jawab beliau " inggih mbah....kami memang berniat sowan ke panjenengan..." kataku. " masya Allah....monggo - monggo pinarak..." kata beliau sambil mempersilahkan kami masuk. " matur suwun nak....kalian para santri mau berkunjung ke rumah kami, aku yang bodoh ini pingin menambah ilmu, ajari aku yang bodoh ini..." ucap beliau. Kami terdiam, dan salah tingkah mendengar ucapan beliau. " monggo...pisangnya di makan nak...." kata beliau memecah keheningan. Kamipun bersama-sama memakan pisang ema