Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2012

WALI PAIDI XVIII

WALI PAIDI XVIII malam ini hati wali paidi sedang galau entah kenapa, mengapa tiba2 saja perasaan galau menghinggapi hati wali paidi dan kepalanya tiba- tiba saja pusing " hmmm....pasti ini ada yg ngerasani ( gosipin ) aku.." wali paidi menselonjorkan kakinya lalu menyandarkan tubuhnya ditiang langgar milinya, ketika wali paidi mau beranjak dari duduknya, datanglah seorang tamu yg lansung nyelong masuk dan mendekati wali paidi, ketika sitamu sudah dekat dg wali paidi, tiba2 saja " huekk juh.." sitamu dg semangat meludahi wali paidi wali paidi kaget bukan kepalang " siapa sitamu ini, kok tiba2 saja meludahi aku " bathin wali paidi " huek..huek..juh..." sitamu meludah lagi, kali ini mengenai mata wali paidi wali paidi diam saja, dengan ujung bajunya dia mengusap ludah yg mengenai wajahnya dg bekacak pinggang sitamu ini mengangkat wajahnya lalu menunduk lagi dan " huekkkkk Juh..juh.." sitamu mengeluarkan semua ludahnya wajah wali paidi jib

WALI PAIDI XVII

WALI PAIDI XVII wali paidi duduk dg tenang, diambilnya secangkir kopi yg ada disampingnya, dg perlahan dia melanjutkan menghisap rokok mastna wastulasta warruba ( 234 dji sam soe ) nya, angin semilir menerpa wajahnya, wali paidi sedang berada diatas menara masjid kudus, masjidnya sunan kudus setelah rokoknya habis, wali paidi membasahi mulutnya lagi dg kopi seperti orang berkumur, wali paidi mulai tawasulan, ketika fatihah pertama dibaca, angin dg sangat perlahan mulai berhenti, wali paidi mulai membaca wirid2 khusus amalan thoriqoh yg dianutnya, suasana jd hening seakan bumi dan seluruh hawanya berheti.... sifat diri wali paidi mulai hilang berganti sifat mulia guru mursyidnya dan dg perlahan sifat gurunya jg mulai hilang berganti sifat ilahiyyah, disini wali paidi merasakan ketenangan yg begitu luar biasa, seakan wali paidi berada didalam lautan yg begtu luas. sirr wali paidi keluar dr tubuh wali paidi, melayang - layang ke angkasa, wali paidi bisa melihat tubuhny

WALI PAIDI VII

setelah beberapa hari bersama wali paidi, si murid thoriqoh ini menghadap kepada guru mursyidnya guna melaporkan peristiwa yg dialaminya.. Kira2 sepuluh meter dari gerbang pondok, si murid ini sudah disambut kawannya yg juga mondok disitu dg berkata : “ kang..sampeyan udah ditunggu mas yai didepan mushollah pondok...” “ lho..yai sudah menunggu tho...” jawab simurid “ iya kang...tadi kira-kira 1/5 jam yg lalu aku disuruh mas yai membuat dua kopi dan beliau berpesan, setelah membuat kopi tolong taruh di depan mushollah dan cepat2 kamu kepintu gerbang karena dulurmu akan datang...” terang kawan simurid Mereka berdua memasuki pintu gerbang pondok yg begitu kecil, pintu gerbang pondok disini memang beda dg pintu gerbang pondok2 lainnya, pintu gerbang disini Cuma satu daun pintunya dg ukuran 1 meter x 2 meter terbuat dari kayu yg dilapisi seng, kalau ada orang yg tidak pernah kepondok ini pasti tidak tahu pintu gerbangnya... Pernah dulu abahnya mas yai ini mau merenovas

WALI PAIDI XIV

setelah cerita soal gus dur , wali paidi ngeloyor pergi, dia berjalan terus tanpa memperdulikan arah dan tujuan, berjalan terus sambil menikmati rokoknya, sudah berapa lama dan seberapa jauh wali paidi berjalan dia sendiri tidak tahu, wali paidi seperti tidak sadar tiba2 saja hatinya dipenuhi dzikir dg Allah dan bersama Allah, wali paidi merasakan seakan-akan dia tidak berjalan diatas bumi, dia seperti terbang, tubuhnya ringan dan hatinya di penuhi kebahagiaan. wali paidi baru tersadar ketika adzan subuh berkumandang, dan dilihatnya di depan ada sebuah masjid yg semuanya terbuat dari bambu, wali paidi berhenti sebentar, dilihatnya didalam masjid sudah banyak sekali orang, ada yg pakai jubah, pakai serban ada juga yg pakai sarung dan berkopyah, ada juga yg memakai celana tp tetap juga pakai kopyah, yg membuat wali paidi kagum adalah didalam dan diluar masjid itu tidak ada lampu sama sekali, tapi masjid dan areal sekiarnya tampak terang benderang, tampak cahaya keluar dari

WALI PAIDI XV

Setelah dari pertemuan di gunung pring magelang  jawa tengah, wali paidi jatuh sakit, karena perjalanan yg ditempuh wali paidi tidak semestinya, wali  paidi pindah dari truck satu ke truck lainnya, kadang kehujanan kadang kepanasan, dan tubuh wali paidi tidak kuat menerima semua itu dan jatuh sakit Wali paidi terbaring  tak berdaya dipembaringan, badannya panas, matanya terlihat semakin cekung karena kurang tidur, tapi senyumnya masih tetap sama, cerah dan menyenangkan seperti orang tidak sakit, para tetangga satu persatu menjenguk wali paidi, ada yg membawa buah2an dan ada yg memberi uang, sebagian para tetangga berinisiatif mengantarkan wali paidi untuk berobat di rumah sakit terdekat , tapi wali paidi menolaknya “terima kasih, biarlah , 2 atau 3 hari akan sembuh sendiri “  jawab wali paidi Para tetangga sangat sayang kepada wali paidi ini, bukan karena wali paidi ini wali ( karena para tetangga tidak tahu kalau paidi ini seorang wali ) dan bukan juga karena wali p

WALI PAIDI XIV

setelah cerita soal gus dur , wali paidi ngeloyor pergi, dia berjalan terus tanpa memperdulikan arah dan tujuan, berjalan terus sambil menikmati rokoknya, sudah berapa lama dan seberapa jauh wali paidi berjalan dia sendiri tidak tahu, wali paidi seperti tidak sadar tiba2 saja hatinya dipenuhi dzikir dg Allah dan bersama Allah, wali paidi merasakan seakan-akan dia tidak berjalan diatas bumi, dia seperti terbang, tubuhnya ringan dan hatinya di penuhi kebahagiaan. wali paidi baru tersadar ketika adzan subuh berkumandang, dan dilihatnya di depan ada sebuah masjid yg semuanya terbuat dari bambu, wali paidi berhenti sebentar, dilihatnya didalam masjid sudah banyak sekali orang, ada yg pakai jubah, pakai serban ada juga yg pakai sarung dan berkopyah, ada juga yg memakai celana tp tetap juga pakai kopyah, yg membuat wali paidi kagum adalah didalam dan diluar masjid itu tidak ada lampu sama sekali, tapi masjid dan areal sekiarnya tampak terang benderang, tampak cahaya keluar dar

WALI PAIDI IX

wali paidi berpenampilan lain dari biasanya, dia tampil gaul sekali, memakai sepatu unkl347, celana jeans pensil airplane system, dan kaos merk spilis infection, walaupun semua  pakaiannya ini pemberian dari adik mas kiai mursyid yg kebetulan buka toko pakaian distro….. dan dengan memakai kaca mata BL hitam invictus , wali paidi berangkat untuk memenuhi  undangan mas kiai mursyid dalam rangka tasyakuran dan pembukaan toko onderdil barunya yang mana semua barangnya lansung didatangkan dari luar negeri, mas kiai mursyid ini kalau bisnis memang tidak mau setengah2 , sekali terjun beliau lansung menyelam sekalian sekitar jam 09:00 pagi wali paidi sudah sampai ditoko mas kiai mursyid, tampak terop yg mewah yg tidak begitu besar berada di depan toko, dibawah terop sudah berjajar rapi kursi yg terbungkus kain putih yg sebagian besar sudah terisi, di depan terop ada geladak kecil yg juga tertutup kain putih yg diatasnya ada karpet merah yg disebelah kirinya ada piano semacam

WALI PAIDI XIII

WALI PAIDI XIII MENGENANG GUS DUR DALAM RANGKA HAUL KE II BELIAU Sehabis tahlil bersama dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke II , wali paidi bersama warga berkumpul bareng ngopi bersama –sama , mereka saling berkelompok tiga sampai empat orang membicarakan dan mengenang Gus Dur , dan diselingi adu argument mengenai apa rahasia dibalik sepak terjang Gus Dur dimasa lalu. Wali paidi tersenyum – senyum meihat tingkah laku mereka, wali paidi sendiri duduk – duduk bersama empat orang dg satu cangkir kopi besar berada ditengah, mereka berlima joinan bersama-sama, indah dan rukun sekali. Paijo tetangga wali paidi mulai membuka pembicaraan dg bertanya kepada wali paidi “ kang menurut sampeyan gimana gus dur selama jadi presiden yg Cuma sebentar itu..? “ “ sebelum kita membahas tentang itu semua, alangkah baiknya kita mengulas lagi sejarah sebelum Gus Dur jadi presiden “ jawab wali paidi “ wah..sipp iki kang, gimana ceritanya…” kata teman – teman yg lain Dulu ada seora

WALI PAIDI XII

WALI PAIDI XII Terlihat di sudut terminal orang gila ini tertawa-tawa menikmati makanan dan minuman hasil rampasannya, wali paidi berjalan perlahan mendekati orang gila tsb, dan kira-kira setelah jarak wali paidi dan orang gila itu berjarak 10 meteran orang gila tsb berkata dg masih makan dan minum “ gak usah heran di, orang yg dekat dg tuhannya apa yg tidak diketahui di muka bumi ini, yg diketahui gunti Allah juga diketahui oleh para kekasihnya, apalagi namamu terkenal dilangit sana, namamu seringkali muncul karena seringnya kamu usul ke gusti Allah..” Dg masih memegang minuman sprite kaleng orang gila tsb berkata lagi “ para malaikat sering berkata, gusti wali paidi usul begini, gusti wali paidi minta begini, hampir semua malaikat mengenalmu , karena seringnya kamu minta dan usul ke gusti Allah….seharusnya kamu malu di, minta-minta terus seperti pengemis….hehehe “ Wali paidi terdiam, seperti ditelanjangi, wali paidi menghampiri orang gila tersebut dan mencium tang

WALI PAIDI XI

WALI PAIDI XI Anak buah gohell yg berjumlah tujuh orang ini lebih heran lagi melihat pemimpin mereka terduduk dan menangis tersedu-sedu dihadapan wali paidi, tanpa dikomando mereka mendekati pimpinan mereka dan membuat pagar betis melingkari wali paidi dan gohell, mereka berdiri melingkar menutupi mereka supaya orang – orang tidak tahu kalau pimpinan mereka menangis, mereka malu kalau orang-orang melihat pimpinan mereka menangis, masak pimpinan preman kok nangis…(he..he..he..) Wali paidi menepuk nepuk pundak gohell, dan menariknya untuk berdiri lalu berkata : “ udah mas, aku sama sampeyan ini masih saudara jadi gak usah sungkan…” Gohell berdiri dan mengusap airmatanya, kemudian merangkul wali paidi “ makasih…mas…” ucap gohell kpd wali paidi Mereka lalu bersalaman di ikuti seluruh anak buah gohell juga bersalaman kepada wali paidi Suasana menjadi cair kembali, tidak lama kemudian suasana jadi akrab, seakan wali paidi dan gerombolan gohell ini adalah teman yg sudah lama

WALI PAIDI X

WALI PAIDI X Sehabis dari acara peresmian toko mas kiai mursyid, wali paidi pamit pulang, sebenarnya uang wali paidi ini sudah habis sama sekali dikasihkan kepada tamu-tamu mas kiai mursyid yg bersarug dan berpeci itu, sebagai uang kaget, kaget atas acara yg begitu menghebohkan. mas kiai mursyid yg tahu kalau wali paidi ini kehabisan uang malah menggodanya, ketika wali wali paidi pamit padanya “ kang..duwit sampeyan kan masih banyak, jadi aku wes gak usah nyangoni, ini garam aja sampeyan bawa…” ucap mas yai musyid “ "hehehe…iya mas yai terimakasih…”ucap wali paidi Memang mulai mbah yai, abah yai sampai mas yai mursyid ini garam adalah cenderamata pondok beliau-beliau ini, garam “suwuk” ini bisa digunakan untuk apa saja, mengobati penyakit dhohir maupun bathin, dan masih banyak kegunaan lainnya tinggal niatnya apa bagi yg menggunakannya… Adik mas kiai mursyid menawarkan untuk mengantar wali paidi ke terminal tapi wali tidak mau “ saya jalan kaki saja sambil jala

WALI PAIDI VI

WALI PAIDI VI Pemuda santri thoriqot ini hanya diam , tidak berani berkata banyak didepan wali paidi, suasana jadi hening, hanya terdengar suara wali paidi yg menghisap rokoknya, “monggo kopine kang, dan ini rokoknya “wali paidi menawarkan kopi dan rokok dji sam soenya “iya terimakasih...” setelah menyeruput kopinya pemuda ini mengeluarkan rokoknya dan menyalakannya “gimana khabarnya mas kiai mursyid “tanya wali paidi “alhamdulillah baik-baik saja “jawab pemuda ini “nanti sehabis sholat isya’ kamu dzikir aja di musholla sini, kalau nanti kamu tiba2 berada di tempat yg asing , kamu baca la haula wala quwwata illa billah 3x “pesan wali paidi “iya , mas paidi “jawab pemuda ini Tidak lama kemudian terdengar suara adzan berkumandang, menunjukkan kalau waktu sholat isya’telah tiba, tampak 3 orang yg tadi sholat magrib telah datang, setelah berwudlu mereka bertiga masuk ke musholla menunggu wali paidi Wali paidi berdiri masuk ke dalam musholla dan mempersilahkan pemuda th

WALI PAIDI V

WALI PAIDI V sesampainya dirumah sehabis dari gunung arjuna, wali paidi menjalankan aktifitas sebagaimana biasanya, tiap pagi wali paidi pergi kepasar berjualan minyak wangi, orang2 dipasar dan dirumahnya biasa memangilnya kang paidi tukang minyak, sekitar jam 1 siang wali paidi ini menutup tokonya dan pulang, setelah sholat ashar sehabis istirahat siang wali paidi mengajari anak2 kecil dilanggarnya belajar membaca al qur'an sampai waktu magrib, dulu dilanggar wali paidi yg sederhana ini ramai sekali dipenuhi anak2 kecil yg belajar mengaji, tapi setelah ada sistem iqro' dan qirati, langgar wali paidi ini sepi, anak2 pada pindah ke TPQ2 yg memang banyak tersebar dikampungnya wali paidi ini, wali paidi sebenarnya juga ikut pelatihan metode iqro maupun qiroati yg diwajibkan kepada seluruh guru TPQ guna mendapatkan syahadah (semacam ijazah), tapi wali paidi tidak lulus dlm pelatihan ini krn seringnya wali paidi merokok dan bawa kopi di dalam kelas. jadinya di lan

WALI PAIDI IV

WALI PAIDI IV keringat yg berbau kemenyan keluar dr pori2para prajurit raja jin yakni raja ismoyo, suasana tegang masih sngt terasa saking tegangnya ada perajurit yg terkencing2 di celana hehehe " tuan wali, buat apakah korek tsb kalau hamba boleh tahu " tanya raja ismoyo " buat menyalakan ini dan membuat ini " jawab wali paidi sambil menunjukkan rokok dan kopinya " hanya untuk itu .." tanya raja ismoyo heran " ya ..hanya untuk ini " jawab wali paidi singkat raja ismoyo membathin dalam hati, wali ini aneh, masak hanya gara2 pingin ngerokok dan ngopi aja dia telah menghacurkan kerajaanku, dasar wali semprul " eeitt...namaku paidi bkn semprul " sahut wali paidi " ah..maaf tuan, ternyata tuan bisa membaca isi hati hamba " raja ismoyo mulai takut dan heran " trus..gimana sampeyan pny korek apa tidak " tanya wali paidi lagi " kalau hanya untuk menyalakan itu, pakai ini aja tuan " jawab raja ismo

WALI PAIDI I

WALI PAIDI I setiap tgl 10 arofah ada perkumpulan 40 wali diatas gunung di daerah makkah, 40 wali ini tersebar ke seluruh pelosok dunia, dan setiap tahun mereka berkumpul di atas bukit di daerah makkah ini ( maaf tempat dirahasiakan) yg datang ada yg terbang, ada yg naik sajadah sprti aladin, ada yg muncul dr bumi, ada yg naik burung, ada yg cling tahu2 sdh di tempat. acara tahunan ini ( semacam reuni ) di pimpin lansung oleh king of the king sulthonul aulia ( gak pake pohan ) rajanya pr wali yg setiap masa hanya satu orang di JAGAD SELURUH ALAM SEMESTA ini, diatas bukit mulai terdengar dentuman2 lantunan dzikir yg terpancar dari hati mereka, diatas bukit para malaikat berwujud awan ikut menyemarakkan acara reuni tahunan ini dg hembusan angin yg sepoi2 berlantunkan takbir, tahmid dan tahlil ( alhamdulillah malaikat e iki yo NU ) tampak di kejauhan di bawah bukit ada orang yg tdk terlalu tua tampak tertatih2 dan sngt kesulitan mencoba menaiki bukit, berbeda dg wali2

WALI PAIDI III

WALI PAIDI III Setelah beberapa hari di indonesia wali paidi ini berencana melakukan suluk nyepi ke gua di gunung arjuna sesuai perintah sang sulthonul aulia... wali paidi mulai berkemas untuk berangkat ke gunung arjuna Ber pres2 rokok sudah disiapkan mulai dji sam soe, gudang garam dan djarum sudah lenkap, tidak ketinggalan kopi satu blek juga dibawahnya Setelah sampai di kaki gunung arjuna wali paidi mulai mendaki mencari gua yg di maksud oleh sang sulthonul aulia, pada hari yg ketujuh sejak pendakian wali paidi akhirnya menemukan gua tersebut, gua itu mulutnya kecil tertutup ilalang tp dalamnya luas , dipojok kiri ada sumber mata air dan di pojok kanan ada batu yg menyerupai meja yg kemungkinan oleh yg pny gua ini dulu dipakai untuk sholat. Wali paidi menaruh barang bawaannya di sebelah batu yg mirip meja tsb, dan pergi menuju ke mata air untuk mandi dan berwudlu, ketika mandi hati wali paidi ini dg sendirinya berzikir dg cepat dan otomatis, pengetahuan ruhani wa

WALI PAIDI II

WALI PAIDI II Sehabis dari pertemuan dimakkah, wali paidi kembali lagi keindonesia, wali paidi pingin mencoba ilmu yang baru saja didapat dari temannya wali dari india, naseer khan yaitu ilmu melipat bumi, teman wali paidi ini memang terkenal sakti, seluruh biksu di india tidak dapat menandingi kesaktiannya, bahkan biksu dari tibet banyak yang masuk islam, setelah kalah bertarung dengan naseer khan ini, ketika berangkat kemakkah wali paidi “nunut” temannya dari india ini, wali paidi hanya disuruh menggandeng tangannya lalu tiba-tiba saja cling wali paidi dan temannya naseer khan sudah berada dimakkah diatas bukit tempat pertemuan.dan karena kasihan wali naseer khan ini meng ijazahkan ilmu melipat bumi kepada wali paidi, supaya diacara pertemuan-pertemuan yang akan datang wali paidi tidak repot mencari tunutan lagi. Wali paidi memejamkan matanya dan mulutnya mulai berkomat kamit membaca doa-doa khusus, tiba – tiba tubuh wali paidi terasa dingin, bumi yang didudukinya te