WALI PAIDI XII
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
WALI PAIDI XII
Terlihat di sudut terminal orang gila ini tertawa-tawa menikmati
makanan dan minuman hasil rampasannya, wali paidi berjalan perlahan
mendekati orang gila tsb, dan kira-kira setelah jarak wali paidi dan
orang gila itu berjarak 10 meteran orang gila tsb berkata dg masih makan
dan minum
“ gak usah heran di, orang yg dekat dg tuhannya apa yg
tidak diketahui di muka bumi ini, yg diketahui gunti Allah juga
diketahui oleh para kekasihnya, apalagi namamu terkenal dilangit sana,
namamu seringkali muncul karena seringnya kamu usul ke gusti Allah..” Dg
masih memegang minuman sprite kaleng orang gila tsb berkata lagi
“
para malaikat sering berkata, gusti wali paidi usul begini, gusti wali
paidi minta begini, hampir semua malaikat mengenalmu , karena seringnya
kamu minta dan usul ke gusti Allah….seharusnya kamu malu di, minta-minta
terus seperti pengemis….hehehe “
Wali paidi terdiam, seperti
ditelanjangi, wali paidi menghampiri orang gila tersebut dan mencium
tangannya, ketika wali paidi memegang tangannya, wali paidi kaget karena
tangan orang gila ini bagaikan tidak ada tulangnya terasa halus, begitu
lembut dan berbau sangat wangi, ketika wali paidi mau menanyakan
namanya, orang gila ini mendahului berkata :
“ kamu gak usah tahu
namaku, udah sana… kamu pergi sowan ke kyaimu sana, nanti kita bertemu
disana, dan kalau kamu melihat kyaimu sedang ada tamu agung kamu
sebaiknya lansung pamit aja…”
Wali paidi cuma mengangguk terdiam ,
setelah mengucapkan salam wali paidi pergi dari situ dan berangkat untuk sowan ke kyainya
wali paidi melanjutkan perjalanan dg naik becak, setelah sampai wali
paidi lansung menuju ke ruang tamu, disana dia disambut salah satu
santri kyai yg selalu standbay melayani tamu – tamu, belum lama duduk,
ada dua tamu yg juga mau sowan ke kyai, mereka berdua duduk disamping
wali paidi, tidak seperti biasanya kyai kali ini tidak lansung menemui
mereka bertiga, wali paidi dan kedua tamu menunggu sekitar satu jam
lebih baru kyai keluar
wali paidi dan kedua tamu lansung bersalaman
dg kyai, mereka bertiga mencium tangan kyai dg penuh ta’dzim, yg sangat
berbeda sikap wali paidi terhadap kyai ini, wali paidi tampak sangat
ta’dzim berhadapan dg kyai, wali paidi hanya bisa menunduk, dan tampak
butiran-butiran air mata mulai membasahi pipi wali paidi, setelah kyai
baru saja duduk, wali paidi maju bersalaman lagi dan mohon pamit, kyai
hanya tersenyum dan merestui wali paidi,
“ iya di, salam aja ke dulur-dulur semua “ ucap kyai
“ inggih kyai…” jawab wali paidi dg masih menunduk
Kedua tamu ini heran melihat sikap wali paidi, mereka menunggu begitu
lama tapi setelah kyai keluar, wali paidi kok lansung mohon pamit
Satu diantara dua tamu ini penasaran dan menanyakan hal tersebut kepada kyai
“ kyai, mas tadi itu menunggu panjenengan dg kami begitu lama, tapi
setelah kyai datang, mas tadi lansung mohon pamit ada apa gerangan
kyai.” Tanya tamu
“ hmm…..gimana yah, kamu lansung aja ke orangnya
dan tanyakan hal itu, dia belum pergi jauh, sekarang dia masih
duduk-duduk dipagar jembatan “ jawab kyai
Setelah mohon ijin dan
keluar sebentar tamu tadi mencari wali paidi, dan benar apa yg dikatakan
kyai, wali paidi masih duduk di pinggir jembatan
“ assalamu’alaikum…” ucap tamu ini kepada wali paidi
“ wa alaikum salam…” jawab wali paidi
“ maaf mas, saya penasaran dg sikap sampeyan tadi, kok lansung mohon pamit ketika baru ketemu kyai…” Tanya tamu dg penasaran
“ hmm, gimana tidak lansung mohon pamit kang, wong di samping kanan
kyai ada baginda rosul dan disamping kiri kyai ada nabiyullah hidir, apa
yg mau saya omongkan kalau mereka berdua hadir di samping kanan dan
kiri kyai…..” jawab wali paidi dg mata yg berkaca - kaca
“oh……..” ganti si tamu jadi heran dan melongo
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
:)
BalasHapus